NTB, Pejuangmuda.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai jika masyarakat pesisir yang seharusnya menjadi aktor utama dalam ekonomi biru.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R Hendrian.
“Masyarakat pesisir seharusnya menjadi aktor utama dalam ekonomi biru, meskipun saat ini mereka masih menghadapi tantangan kemiskinan yang signifikan,” kata Hendrian seperti yang Pejuangmuda.com kutip dari ANTARA.
Demi mewujudkan hal tersebut, Hendrian menekankan jika kolaborasi strategis sangat dibutuhkan dalam memanfaatkan riset dan inovasi untuk pertumbuhan perekonomian masyarakat pesisir.
Oleh karena itu, Hendrian mengajak universitas, organisasi nirlaba, dan industri untuk turut mensukseskan ekonomi biru.
Diharapkan bersama universitas, industri. Dan organisasi nirlaba untuk bersama-sama mendiskusikan berbagai hal seperti strategi penguatan UMKM dalam mendorong ekonomi biru.
Hendrian yakin UMKM bisa memegang peran penting untuk keberhasilan ekonomi biru di NTB.
“Upaya ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk kementerian, akademisi, industri, dan NGO,” kata Hendrian.
Sementara itu, Bambang Hari Kusumo selaku Rektor Universitas Mataram menekankan mengenai pemanfaatan potensi ekonomi biru yang dimiliki NTB dna pentingnya kolaborasi dalam pengembangan sektor ini.
Menurutnya, NTB memiliki kekayaan sumber daya laut yang berlimpah, lobster, rumput laut, udang, dan mutiara tersedia di NTB.
Selain itu, pada saat ini tercatat peningkatan jumlah restoran yang membuat kepiting sebagai salah satu menu mereka.
“Kita mengandalkan ekonomi hijau dan biru, namun saat ini fokus kita adalah pada ekonomi biru. Potensi NTB luar biasa, dan kita akan bekerja sama dalam mengembangkannya,” tutup Bambang.***