Lombok Timur, Pejuangmuda.com – Webinar Nasional yang diinisasi oleh Kabinet Gotong Royong, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hamzanwadi menghadirkan tokoh nasional, Sandiaga Salahuddin Uno. Selasa, (20/10).
Bertema “Milenial Bisa Apa? Dalam Menghadap Resesi Perekonomian Indonesia” melalui platform Zoom Metting dan Live Streaming Youtube Universitas Hamzanwadi, diikuti lebih dari 1.300 pendaftar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Selain menghadirkan Sandiaga Uno, juga menghadirkan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, M.Pd (Wakil Gubernur NTB), Taufan Rahmadi (Founder Temannya Wisatawan), Iim Rusyamsi (Ketua Umum OK OCE Indonesia).
Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj Sitti Rohmi Djalillah membuka acara Webinar secara resmi dan mendorong para milenial untuk menjadi enterpreneur muda agar dapat menghadapi resesi ekonomi dan berkontribusi dalam mewujudkan lapangan kerja baru di Indonesia.
“Anak-anak muda dapat menjadi tangguh dan pejuang untuk dapat menapaki kehidupan lebih baik di masa depan dengan menjadi enterpreneur di tengah pandemi,’’ kata wagub NTB itu.
Antusias yang luar biasa ketika mengikuti Webinar ini adalah salah satu upaya tetap produktif bagi anak muda untuk tetap semangat dan berjuang bangkit menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Hamzanwadi menyampaikan bahwa dimasa pandemi Covid-19 ini generasi muda harus mampu menghadirkan solusi. itulah latar belangkat BEM Universitas Hamzanwadi mengangkat tema webinar : Milenial Bisa Apa?.
“Jangan sampai kita menjadi generasi milenial yang tidak baik, karena kita adalah calon pemimpin masa depan,” ujar Ishak Baedowi mengingatkan.
Disamping itu juga, Ishak Baedhowi sebagai Wakil Presiden Mahasiswa tersebut diakhir acara webinar curhat secara langsung kepada tokoh inspiratif bangsa Indonesia, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno.
“Saya ingin curhat sama Pak Sandi. Saya ini anak paling besar dari keluarga buruh tani, sekolah, kuliah orang tua saya berdarah-darah dan ujung-ujung nanti saya harus membantu mereka bertani. Dan saya gak mau Pak Sandi menjadi anak petani biasa, saya harus lebih hebat dari bapak saya, kalau saya besok menjadi petani, saya akan menjadi petani yang bukan saja mensejahterakan orang tua, keluarga saya tapi juga mensejahterakan masyarakat sekeliling saya. Nah, pak sandi bisa bantu saya? Apa tips dari Pak Sandi kepada saya?,” tanya Ishak dengan penuh haru.
Selain itu, Ishak juga bertanya terkait kondisi ekonomi dan anak muda Indonesia saat ini. Selain itu juga ia mempertanyakan bisakan Indonesia bangkit dari krisis ini mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dan SDM yang luar biasa.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengatakan, krisis tahun 1998 silam banyak menghantam di sektor perbankan dan perusahaan menengah ke atas. Sedangkan pada tahun 2020 ini semua terdampak. Tetapi yang paling keras hantamannya adalah UMKM dan sektor pariwisata.
Walaupun begitu, Sandiaga Uno memberikan semangat dan dorongan penuh kepada pemuda Indonesia dalam menghadapi masa sulit ini.
“Saya ingin mengingatkan, dibalik kesulitan Allah janjikan kemudahan. Dibalik 1 kesulitan pandemi ini Allah kirimkan kemudahan-kemudahan lainnya. Apa saja kemudahannya? Kemudahan digitalisasi, adaptasi dan fleksibiltas dan yang lainnya yang harus kita gunakan untuk mengatasi krisis kita,” kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengajak peserta Webinar untuk optimis. Jangan terlalu banyak mengeluh, bergandengan tangan dan bangkit bersama dimasa sulit.
Menjawab pertanyaan dan harapan dari peserta, Sandiaga Uno berpesan kepada generasi muda, yang banyak dikenal sebagai kaum rebahan.
Namun ia meyakini kalian kaum milenial merupakan generasi terbaik dan agen perubahan.
“Saya menitipkan 3 hal, agar generasi ini mampu melihat peluang yang akan menghadirkan dan memastikan kita sebagai pemenang,” sebutnya.
Tiga hal.yang dimaksud Sandiaga Uno diantaranya, Pertama, memiliki karakter yang kuat. Karakter itu dibangun dengan dedikasi yang tinggi berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, iman dan taqwa serta dipastikan generasi yang berakhlakul karimah. Dengan cara yang benar adalah modal utama dari anak-anak muda bisa berkiprah menjadikan Indonesia emas di 2045, Indonesia yang sejahtera dan makmur.
Kedua, Konsistensi/Istiqomah. Sandi mengingatkan agar angan cepat bosan. Jangan hanya ingin sukses secara instan, tapi adopsi kerja 4 AS (Kerja Keras, Cerdas, Tuntas dan Ikhlas) secara konsisten.
Dan, ketiga adalah kompetensi/kapasitas, membangun daya saing dengan meningkatkan wawasan. Wawasan global namun berkearifan lokal.
“Kalau kita sudah punya semangat itu, maka menjadi pengusaha sangat mudah, kalian bisa melakukan hal yang sama (seperti saya), dan memulainya dengan cara : Kenali diri sendiri, kenali lingkungan, kenali peluang-peluang dan segera ciptakan terobosan,” pesan Sandiaga Uno (Isk)