MENU

Gubernur Rayakan Hari Sumpah Pemuda di Desa Terpencil

Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah bersama rombongan tiba di Desa Mungkin, Orong Telu, Kab.Sumbawa.

Sumbawa, Pejuangmuda.com – Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah bersama rombongan tiba di Desa Mungkin, Orong Telu, Kab.Sumbawa. Kedatangan Gubernur dalam rangka silaturrahim bersama masyarakat sekaligus merayakan hari Sumpah Pemuda yang ke 92 tahun 2020.

Datang ke Desa Mungkin ini tidak mudah, butuh waktu 3 jam perjalanan dari Ibu Kota Sumbawa Besar. Jalannya belum di aspal, penuh bebatuan, berlumpur serta embun yang cukup tebal. Mobil biasa tidak bisa naik, semua harus pakai mobil doubel gardan.

Tak jarang, kendaraan masyarakat di Desa Mungkin ini mengikat ban mobilnya dengan rantai besi supaya tidak terpeleset saat melalui tanjakan yang cukup terjal.

Gubernur sendiri menggunakan mobil Toyota Hilux. Meski memiliki mesin Diesel berkapasitas besar, mobil tersebut teriak kencang saat berjalan ditengah lumpur jalan menuju Desa Mugkin Tersebut.

Sesampai di Desa Mungkin, Gubernur yang populer disapa Bang Zul tersebut bersama rombongan terlihat kelelahan. Maklum saja, sebelumnya Bang Zul banyak memenuhi undangan warga hingga larut malam sebelum berangkat ke Desa Mungkin.

Padahal, rasa capek dan pegal saat berjalan kaki selama tujuh jam ke Dusun Matemega kemarin belum sepenuhnya pulih, sebagian besar rombongan termasuk Gubernur masih merasakan nyeri pada lutut dan paha.

Dihadapan puluhan pemuda dan masyarakat Desa Mungkin, Gubernur menitip pesan bahwa, masyarakat tidak boleh patah semangat, tidak boleh berpasrah meski berada di Desa terpencil.

“Semangat pemuda itu tidak hanya di miliki oleh masyarakat perkotaan, dimanapun kita berada, optimisme serta kekompakan tidak boleh hilang,” ungkap Gubernur.

Gubernur berharap, dari Desa Mungkin tersebut, banyak dilahirkan pemimpin hebat, pengusaha hebat, serta akademisi-akademisi hebat. Menurutnya, semangat belajar masyarakat pedesaan sangat tinggi dan harus di dukung oleh seluruh pihak, termasuk pemerintah provinsi NTB.

“Boleh saja kita terlahir didesa terpencil, tapi semangat belajar serta cara pandang kita tidak boleh kerdil,” tambah Bang Zul memberikan semangat kepada pemuda Desa Mungkin.