MENU

Platform Lades Hadir Sebagai Solusi Ekonomi di Masa Pandemi

Poto Tim Lades di Universitas Hamzanwadi

Pejuangmuda.com, Lombok Timur – Situasi terdampak Covid-19 terasa hampir di seluruh sektor. Dari kesehatan, sosial, politik dan ekonomi. Hingga 26/05/2020 tercatat penambahan 415 secara nasional sehingga total kasus di Indonesia menjadi 23.165 kasus.

Kendati, dalam kurun waktu 5 hari terakhir terjadi penurunan angka kasus positif yang mengindikasikan apakah puncak pandemi COVID-19 sudah berakhir.

Di berbagai belahan dunia, beberapa negara yang terdengar berhasil dalam menangani pandemi seperti Korea Selatan, Singapura, China hingga Vietnam yang menjadi negara dengan “Zero-Death” akibat Covid-19. Di balik kesuksesan negara tersebut tentu ada cerita yang menarik mulai dari mekanisme penanganan yang efektif, kesiapan negara secara politik dan ekonomi, tingkat kesadaran masyarakat dan salah satu yang terpenting tingkat inovasi negara dalam menangani Pandemi Covid-19.

Lahirnya Lades (Lapak Desa) Sebagai Solusi Ekonomi Di Masa Pandemi

Salah satu sektor yang paling terdampak krisis karena Pandemi COVID-19 adalah sektor ekonomi, pedagang-pedagang tidak dapat berjualan di pasar, produksi UMKM menurun karena kelangkaan bahan baku dan keterbatasan akses pasar. Kemudian beberapa profesi seperti ojek, kurir, pedagang kaki-lima yang terpaksa berhenti bekerja.

Kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menyebabkan pasar-pasar  dari yang konvensional dan modern harus tutup di beberapa daerah, fokus penanganan pandemi yang akhirnya berdampak langsung terhadap masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

LombokPost : Lapak Desa Solusi Penerapan PSBB di NTB

Melihat situasi yang semakin memburuk, di NTB sendiri angka kasus positif COVID-19 sempat masuk 10 provinsi dengan kasus positif COVID-19 sehingga NTB memberlakukan kebijakan PSBB untuk menekan angka penyebaran, maka lahir inisiatif dari sebuah institusi pendidikan yaitu Universitas Hamzanwadi dengan meluncurkan sebuah Platform yang dapat memungkinkan pedagang sebagai mitra yang dapat menjualkan produknya, ojek sebagai kurir pengantar dan masyarakat dapat melihat dan berbelanja produk yang ada di desanya tanpa khawatir harus melalui kerumunan.

Dr. Muhamad Ali, selaku inisiator Platform Lades sekaligus Dosen Prodi Ekonomi Universitas Hamzanwadi menjelaskan bahwa dengan adanya aplikasi Lades ini,  mulai dari pedagang di tingkat desa dapat menjual produknya dan bisa di pesan secara virtual oleh masyarakat di desa tersebut serta melibatkan ojek pangkal sebagai kurir pengiriman yang di kelola melalui BUMDES/BUMKEL, sehingga dapat membantu kebijakan physical-distancing dalam menekan angka penyebaran COVID-19.”

“Aplikasi ini kami kembangkan dengan harapan menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat yang hari ini profesinya hilang karena Pandemi.” Ungkapnya

Tidak hanya untuk mengatasi kesulitan pemenuhan kebutuhan di masa pandemi, Platform Lades akan tetap di kembangkan menjadi solusi khususnya UMKM dan pemerintah daerah untuk mendata dan membina UMKM dalam pemanfaatan media digital, sehingga daerah dengan mudah mengelola data sebaran UMKM untuk membantu Pemerintah dalam merencanakan dan memberi intervensi untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang ada di daerah.

Melalui Platform Lades, perubahan perilaku masyarakat dalam menjalani kehidupan normal atau yang di sebut New Normal menjadi titik balik kesadaran masyarakat dalam pentingnya memanfaatkan media digital sehingga Lades dapat memberi akses dan kendali kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas berjualan & berbelanja secara digital.

LombokPost: Setelah Pandemi, Aplikasi Lades Akan Terus Dikembangkan

Semenjak di kembangkan dari bulan Februari, kini Platform Lades sudah dapat di akses melalui tautan elades.lomboktimurkab.go.id yang sudah di gunakan oleh 2 desa dan di install puluhan pengguna dan terus bertambah.

“Harapan kita, Lades tidak hanya memberi manfaat untuk masyarakat di masa-masa ini, namun juga mengambil peran dalam perubahan perilaku masyarakat (New Normal) untuk mendorong produktivitas UMKM dan mengangkat potensi desa yang selama ini belum banyak diketahui.” Lanjutnya dengan penuh harap

Kita harapkan kehadiran inovasi-inovasi seperti ini sebagai bentuk kontribusi nyata yang sangat berperan saat ini dalam mengurangi dampak penyebaran COVID-19 dan menjadi sebuah solusi di sektor ekonomi masyarakat dalam memulai perubahan perilaku belanja.