MENU

Program Inkubasi STIPARK, Ikhtiar Bentuk Pengusaha Muda NTB

Gambar : Photo bersama owner Global Ocean Norie bersama kunjungan dari Universitas Hamzanwadi Lombok Timur

Mataram, Pejuangmuda.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bisa dididik, dibentuk menjadi pengusaha-pengusaha baru di NTB.

Melalui Program Inkubasi salah satunya dari Science, Tehnology, dan Industrial Park (STIPark), sebanyak 56 Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah terverifikasi di STIPark telah sukses dalam mendukung perekonomian daerah.

“STIPark memiliki program Inkubasi yakni melahirkan pengusaha baru. Jadi generasi muda dapat memiliki bekal ketika akan terjun ke dunia wirausaha,” tutur Kepala Seksi Inkubasi STIPark, Misbah Ali Asta Nugraha, saat menerima kunjungan media dan para mahasiswa Universitas Hamzanwadi, di STIPark NTB, Jumat (20/11).

IKM Mines, IKM Angkrela Cokelat, IKM Nori adalah beberapa dari IKM sukses melalui program Inkubasi STIPark.

M Putra Sahban selaku owner CV Global Ocean Nori dengan antusias memberi penjelasan kepada awak media dan mahasiswa untuk melihat proses pembuatan produk.

“Saya berharap semua memiliki kreativitas dan mau bergerak untuk belajar menjadi seorang pengusaha,” ujar Putra Sahban.

Menurutnya, selain memiliki semangat menjadi pengusaha, perintis usaha juga harus  memperhatikan perijinan produk. Seperti Produk Ijin Rumah Tangga (PIRT), Halal MUI, BPOM, ijin edar dan sebagainya.

“Tapi buat pengusaha baru, PIRT sudah cukup, tetapi sambil berjalan sambil upgrade ijin,” tuturnya.

Ishak Badawi, salah satu mahasiswa yang ikut dalam kunjungan ke STIPark ini mengaku mendapat wawasan dan pengetahuan baru.

“Kunjungan ini menjadi alternatif untuk membuka wawasan kami semakin luas terkait industrialisasi dan pemanfaatan teknologi,” ungkapnya.

Pada April 2020 lalu saat meresmikan STIPark, Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah mengatakan STIPark adalah wadah untuk membantu UMKM NTB yang selama ini kurang modalnya. Serta memiliki pasar yang terbatas.

“STIPark ini bukan tempat berkumpulnya orang-orang pintar. STIPark ini bukan tempat untuk mengumpulkan produk-produk hebat. Tapi adalah tempat kita memberikan ruang, wadah bagi mereka yang memiliki ide brilian tetapi tidak punya modal,” ungkap Gubernur Zul.