Mataram, Pejuangmuda.com – Jumlah orang diperiksa dalam status siaga darurat Covid-19 di NTB secara komulatif hingga Rabu 1 April 2020, tercatat sebanyak 1.424 orang.
Jumlah komulatif itu terdiri dari 62 Pasien Dalam Perawatan (PDP) dan 1.362 Orang Dalam Pemantauan.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, H Ahsanul Khalik mengatakan, dari jumlah 62 PDP, sebanyak 26 kasus sudah selesai pengawasan dan dinyatakan negatif Covid-19, sementara 36 PDP lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara dari 1.362 ODP komulatif, sebanyak 337 kasus sudah selesai pemantauan dan dinyatakan sehat, sementara 1.025 kasus masih dalam pemantauan dan menjalani isolasi mandiri, maupun karantina kolektif.
“Jadi sampai Rabu (1/4) ini, Update terakhir kita di NTB, 6 kasus positif di mana dua tambahan sudah diumumkan Gubernur NTB, dan jumlah PDP 36, serta 1,025 ODP,” kata Ahsanul, Rabu petang (1/4) di Mataram.
Ahsanul menjelaskan, data ODP dan PDP berbasis laporan dari Fasilitas Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB secara berkala setiap hari.
Orang Dalam Pemantauan (ODP): orang dengan gejala demam (>38°C) atau ada riwayat demam atau ISPA tanpa Pneumonia, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Pasien Dalam Pengawasan (PDP): orang yang mengalami gejala demam (>38°C) / riwayat demam, ISPA DAN Pneumonia ringan hingga berat serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Ahsanul mengatakan, jumlah ODP meningkat karena Pemerintah Provinsi NTB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB, dan sinergitas antar Pemda Kabupaten/Kota melakukan pengetatan dan peningkatan kewaspadaan di sejumlah pintu masuk.
“Jadi standar protokolnya memang begitu. Mereka yang datang dari luar daerah atau luar negeri diperiksa, dan kalau ada riwayat bepergian ke daerah terpapar maka akan masuk dalam status ODP karena harus dipantau. Kalau ditemukan gejala yang lebih berat maka langsung ditetapkan PDP dan dirawat di RS rujukan. Ini menyebabkan jumlah ODP meningkat, tapi ODP dan PDP bukan pasti positif,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, saat ini Pemprov NTB terus berupaya meminimalisir penyebaran Covid-19 di wilayah NTB. Edukasi, sosialisasi dan penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan bersama dengan Pemda Kabupaten dan Kota di NTB.
Menurutnya, yang paling penting adalah partisipasi masyarakat untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah. Terutama dalam hal penerapan sosial distancing, menerapkan pola hidup sehat, dan menghindari kerumunan orang dalam jumlah banyak.
“Jadi peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Perlu kesadaran bersama untuk memerangi penyebaran Covid-19 ini,” katanya. (Gra)
Sumber : Gerbang.co.id