Mataram, Pejuangmuda.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu berkontribusi dan berperan untuk kemajuan pembangunan daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemerintah Provinsi akan terus memberikan beasiswa kepada para mahasiswa di NTB.
“Beasiswa ini tentunya peruntukan bagi kampus yang memiliki jurusan yang langka dan mampu mendukung potensi dan pengembangan diwilayah tersebut,” kata Doktor Zul sapaan akrabnya saat silaturahmi dan pertemuan dengan sejumlah rektor perguruan tinggi swasta, Jum’at (10/7/2020) di ruang kerjanya.
DR Zul yang didampingi Sekda H. Lalu Gita Aryadi menambahkan, “Tapi ada rasionalitas dan justifikasinya, sehingga beasiswa yang ditawarkan untuk kampus yang memiliki jurusan-jurusan yang memang unik dan diharapankan mampu mendorong dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan daerah di NTB.”
Doktor Zul mencontohkan, di Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) kita tawarkan untuk jurusan pertambangan khusus bagi orang Dompu. Dengan asumsi 5-6 tahun ke depan ketika tambang besar itu beroperasi di Dompu, tidak ada lagi keributan karena tidak dilibatkan sebagai masyarakat lokal.
“Bersahabat dengan investasi adalah kejernihan pemerintah daerah untuk menyiapkan SDM sejak dini, agar tidak menjadi penonton didaerahnya,” tegas Gubernur.
Sehingga, masyarakat setempat dengan SDM yang handal sudah familiar dan siap bekerja di wilayah pertambangan. “Investasi sosialnya melihat kedepan,” katanya.
Begitupun dengan kampus-kampus yang lain, kata Gubernur bahwa beasiawa ini harus memiliki jurusan yang spesifik yang diandalkan dan punya potensi pengembangan diwilayah tersebut.
“Universitas Sumbawa misalnya mempunyai keunggulan, satu-satunya pergurung tinggi swasta yang memiliki jurusan Peternakan maka butuh beasiswa untuk mahasiwanya sehingga melahirkan SDM handal dibidang peternakan, karena pengembangan wilayah peternakan cukup memadai disana,” tuturnya.
Diakuinya dibutuhkan kepiawaian mengelola kampus untuk mengedukasi ini. Kalau hanya diberikan bantuan, kampus hanya biasa-biasa saja, tidak ada tantantang.
Ditambahkannya, mengelola perguruan tinggi swasta memerlukan manajemen yang handal. Banyak kesulitan dalam yang dihadapi.
“Saya pernah mengelola kampus swasta, sehingga sadar betul kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pengelola kampus. Beda dengan kampus negeri. Jadi penderitaan kita itu, tidak pernah dirasakan oleh orang yang belum mengalaminya,” ungkapnya.
Oleh karena itu Pemda Kabupaten/Kota harus mampu mencari cara supaya dapat berkontribusi juga pada perguruang tinggi swasta di daerahnya.
“Ini bentuk perhatian kami kepada perguruan tinggi swasta,” tutur Doktor Zul.
Diakhir pembicaraannya itu, mantan ketua senat Universitas Indonesia ini berharap, ada kesepakatan bersama terkait mekanisme dan pola pemberian bantuan dan beasiswa, sehingga pemahaman kampus-kampus sama, agar tidak ada yang berbeda yang menyebabkan kecemburuan.
Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB Dr. H. Aidy Furqan menjelaskan bantuan yang akan diberikan kepada perguruan tinggi ada dua, yaitu bantuan sosial dan beasiswa. Sesuai Pergub No. 2 tahun 2020 tentang bantuan beasiswa, ada 2 jenis beasiswa yaitu beasiswa umum untuk mahasiswa luar negeri dan beasiswa miskin tapi berprestasi bagi seluruh perguruan tinggi di NTB.
Beasiswa ini diberikan maksimal kepada 100 mahasiswa di perguruan tinggi yang memiliki jurusan tertentu, dengan tetap memperhatikan persyaratan dan mekanismenya.
“Apabila jumlah beasiswa untuk 100 orang mahasiswa itu belum tercapai , maka pemenuhan kapasitas selanjutnya akan dilanjutkan pada tahun berikutnya hingga mencapai 100 mahasiwa,” katanya.
Sedangkan kriteria kampus yang menerima beasiswa miskin dan berprestasi adalah kampus yang membuka prodi atau jurusan yang mendukung pembanguna daerah dan jurusan atau prodi harus berakreditasi. “Disamping kebijakan dan otonomi kampus yang akan menetukan syarat mahasiswa yang akan memperoleh beasiswa tersebut,” ucap Kadis Dikbud.
Beasiswa miskin ini dibagi lagi menjadi 3 jenis, beasiswa miskin berprestasi, beasiswa stimulant, dan beasiswa afirmasi. “Semua kampus di NTB dapat mengusulkan mahasiswanya sesuai aturan yang ada,” kata Aidy Furqan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor dan perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas NU, Universitas Hamzanwadi, Universitas NW, Universitas Sumbawa, Universitas Cordova KSB dan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). (Yyt)