Pejuangmuda.com, Lombok Timur – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Teknik Informatika menyelenggarakan Diskusi Kepemudaan dengan tema “Kesiapsiagaan pemuda dalam berwirausaha menghadapi era industri 4.0” di Taman Kampus Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi, 01/11/2019.
Sebagai agenda rutinitas mingguan HMPS TI, diskusi memang menjadi cara yang asik untuk “connecting the dots”, menghubungkan antar titik, antar energi dan menyalurkannya dalam sebuah ruang diskusi yang nyaman dan supportif serta produktif.
Dalam sesi diskusi hari ini menjadi diskusi yang sangat spesial karena menghadirkan 3 Narasumber secara langsung. Ketiga Narasumber memberikan pemaparannya berbasis pemahaman dan perjalanannya selama ini dalam kepemudaan dan kewirausahaan. Ketiga narasumber yang sudah dapat sedikit tidak membuktikan jiwa kepeloporannya.
Narasumber pertama Harry Sunaryo, salah seorang penggiat IT dan Pemuda Pelopor, Harry mengawali dengan menjelaskan apa itu Pemuda Pelopor, yaitu program yang di selenggarakan setiap tahun oleh Kemenpora dalam menyeleksi dan memberi apresiasi kepada pemuda dan pemudi Indonesia yang prestatif dan inspiratif, kemudian di lanjutkan dengan perjelasan singkat milestone Industri dari 1.0 hingga 4.0 yang kita tempuh sekarang.
Dalam sisi wirausaha, ternyata Harry juga memiliki usaha/bisnis dalam Web Hosting dan Pengembangan Software yang sudah di geluti selama berkuliah. Dalam pemaparannya menyampaikan mestinya peranan usaha dan bisnis sebagai penunjang kegiatan pemberdayaan yang kita lakukan di masyarakat.
Narasumber kedua yaitu Pak Maliki, seorang pengusaha penggiat tenun yang begitu inspiratif, meski memiliki keterbatasan pendidikan ia tetap semangat hingga mampu membawa harum tenun khas daerah Lombok yaitu tenun Pringgasela.
Maliki juga seorang Pemuda Pelopor, keterbatasan tidak membuat keinginan dan geraknya di batasi. Sejak muda ia sudah banyak memberikan hal baik untuk desa, mulai dari seseorang yang giat mengangkat tenun Pringgasela, mempromosikannya secara luas hingga sekarang ia melihat jerih payahnya dalam banyak produk yang di baluti kain tenun buatannya.
“Dalam menjalankan usaha kita harus bersungguh-sungguh, maksimalkan. Jangan 8+1 : Sambilan karena kalau di kerjakan sambilan-sambilan tidak akan maksimal hasilnya.” Ungkapnya
Narasumber ketiga, Wawan Muliawan seorang Akademisi yang sudah cukup terkenal di mata mahasiswanya. Seorang Pemuda Pelopor juga yang fokus pada pengembangan pangan dan pertanian. Ia seorang dosen Biologi di Universitas Hamzanwadi.
Menjadi seorang Pemuda yang memiliki jiwa kepeloporan dalam hidupnya, meski ia sudah berkeluarga namun tidak menghalangi jiwa idealismenya untuk melaju. Dari usaha yang dimiliki ia mampu membantu orang-orang di sekitarnya dan turut andil dalam melestarikan olahan produk yang sehat dan ramah lingkungan.
Ishak Baedhowi selaku Ketua HMPS Teknik Informatika dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Ruang Diskusi berupa kajian-kajian harus semakin marak dilakukan oleh mahasiswa.
“Diskusi merupakan budaya bagi mahasiswa. Dan mahasiswalah yang harus membudayakan diskusi. Kalau tidak dari kita para mahasiswa yang sadar dan mau membudayakan budaya diskusi, siapa lagi yang akan membudayakan hal baik ini”. Tegasnya