Lombok Timur, Pejuangmuda.com – Tak butuh waktu lama bagi Sofia Hayati Ardani Putri (15 Tahun) menghafal 30 Juz Al-Qur’an. Santriwati Ponpes Al-Madani Lombok (Pusat Pembibitan Penghafal dan Pemangku Al-Qur’an) asal Peringgabaya Lombok Timur ini hanya perlu 11 bulan 23 hari untuk menyelesaikan setoran 30 Juz Al-Qur’annya. (24/8/19)
Meski dapat menghafalkan 30 Juz Al-Qur’an dalam waktu yang cukup singkat, Sofia bercerita, proses menghafal hingga 30 Juz tak ia lalui dengan mudah. Terlebih selain fokus menghafal Al-Qur’an, ia juga harus fokus pada pelajaran kepondokan lainnya bahkan mata pelajaran di sekolah formal (SMK).
“Dari pukul setengah 4 pagi, saya harus sudah siapkan setoran hafalan baru. Dilanjutkan sholat subuh setelah itu baru setoran hafalan ke Ustazah hingga pukul 8 pagi. Setalah itu siapkan hafalan baru lagi. Siangnya saya gunakan untuk muroja’ah (mengulang hafalan yang sudah dihafal). Lanjut lagi asar untuk setoran hafalan. Setelah Isya, lanjut lagi menghafal Al-qur’an bersama santri lainnya sampai pukul sebelas malam untuk persiapan setoran besok paginya. Begitu setiap hari,” kata Sofia saat ditemui di rumah tempat dilangsungkannya acara tasyakkuran.
“Alhamdulillah, Shofia Khatam 30 Juz saat masih duduk dikelas 1 SMK. Berkat do’a orang tua, bimbingan para Tuan Guru dan asatizah di Pesantren”. Ujarnya
Bapak Judan Putra Baya, SH, Ayah shofia asal Pringgabaya, Lombok Timur ini Merasa bangga menyaksikan anaknya yang baru saja memasuki kelas X SMK di Pondok Pesantren Al-Madani sudah mampu menghafal Al-Quran. Menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Lombok Timur, kedua orang tua mengucapkan terimakasih kepada pimpinan dan pembina Pondok Pesantren Al-Madani atas didikan terbaiknnya.
“Rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada Pimpinan dan pengurus Al-Madani yang telah mendidik anak saya menjadi Penghafal dan Pemangku Al-Qur’an.” Ungkapnya dalam sambutan acara tasyakkuran tersebut
Ia menuturkan, Pondok Pesantren merupakan lembaga pemerhati anak, dimana diera globalisasi saat ini banyak anak-anak yang rusak akhlaknya. Oleh karena itu Pesantren merupakan sarana terbaik untuk melindungi generasi Bangsa.
Lengkap lah kebahagiaan kedua orang tua atas keberhasilan sang putri mampu menyelesaikan setoran hafalan 30 Juz Al -Qur’an.
Acara tasyakkuran tersebut dihadiri langsung oleh Direktur program GEMA (Generasi Emas Al-Qur’an), Para Asatidz dan Asatidzah, beserta santriwati. Disaksikan oleh keluarga juga masyarakat setempat, menambah keberkahan acara yang sangat sakral itu. (Ish)