Lombok Timur, Pejuangmuda.com – Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi membuat inovasi sterilisasi. Sterilisasi diperuntukkan untuk manusia dari virus atau bakteri. Kamis, 09/04/2020.
Alat ini pun diberi nama Bilik Sterilisator. Inovasi baru yang dilakukan yakni membuat alat penyemprotan cairan antiseptic. Bilik ini menggunakan pompa dan alat yang dapat mendeteksi jarak tertentu serta menyemprotkan cairan secara otomatis.
Proses pembuatan Bilik Sterilisator yang menghabiskan waktu hampir tiga pekan ini melibatkan 11 mahasiswa. Idenya muncul dari rasa khawatir akan penyebaran virus Corona di Lombok Timur yang semakin hari pasien positif Covid-19 terus bertambah.
Ketua BEM Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi, Febrian Hidayat menyampaikan, inovasi ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa juga kepada bangsa dan masyarakat. Dimana semua kita dan siapapun kita, semua kita bisa berkontribusi dengan segala potensi yang kita miliki masing-masing.
“Kami ingin membuktikan bahwa kami (mahasiswa) ada untuk masyarakat. Kami berinovasi untuk kebutuhan kita semua dan berharap alat ini bisa digunakan disetiap desa untuk antisipasi penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Inovasi itu lanjut Febrian, mendapat rekomendasi dari sejumlah dosen Fakultas Teknik kepada mahasiswa. Tujuan agar dapat menyelesaikan alat Sterilisator demi kepentingan kemanusiaan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Indra Gunawan, ST, M.Kom salah satu dosen di Fakultas Teknik juga menjelaskan, secara imbauan WHO penggunaan disinfektan berbahan klorin atau biasa dipakai di pemutih dan lainnya ke tubuh manusia. Tidak direkomendasikan dan bisa dikatakan berbahaya jika mengenai kulit (sensitif) atau lendir dikelopak mata, tapi berdasarkan penggunaan secara SOP masih bisa dipergunakan.
Berdasarkan hal tersebut, bilik yang dibuat oleh mahasiswa Fakultas Teknik ini konsepnya menggunakan disinfektan berbahan alami yaitu menggunakan campuran beberapa sendok cuka, dengan air bisa ditambah tetesan atau perasan jeruk nipis, daun sirih juga sabun dettol body wash. Walaupun begitu memang bahan ini belum diuji secara klinis, tapi dari berbagai referensi yang ada bahan tersebut bisa digunakan.
“Jadi fungsi alat ini memang bukan untuk mengobati tapi meminimalisir virus yang menempel baik di tas, baju atau helm. Karya ini adalah inovasi adik-adik mahasiswa FT Universitas Hamzanwadi, belum dikatakan 100 persen standar industri,” paparnya.
Indra menambahkan, jika ingin dikembangkan kami terbuka lebar untuk pengembangan ke arah produk standar industri dengan dukungan baik dana maupun support semua pihak tentunya. Dengan begitu bisa digunakan oleh masyarakat secara luas.
Ketua Program Studi Teknik Informatika FT Universitas Hamzanwadi, Aris Sudianto, M. Kom saat dikonfirmasi juga menyampaikan alat yang dibuat oleh mahasiswa ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi lembaga. Terlebih kondisi di daerah ini Zona Merah Covid-19 dan sangat membutuhkan alat Bilik Sterilisator ini.
“Kampus sangat mendukung penuh atas apa yang sudah dibuat ini, jika seandainya mau dibuat versi patennya, kampus siap mendanai hal tersebut. Selain itu para dosen yang kompeten dibidang teknologi tersebut juga siap memberikan support kepada mahasiswa dengan memberikan bimbingan atau yang lainnya,” pungkasnya. (hak)