Lombok Timur, Pejuangmuda.com – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Madani Lombok, TGH. Fauzan Zakaria, Lc., M.SI menyampaikan pesan perjuangan dalam acara Serah Terima Santri Baru Tahun Ajaran 2020/202. di halaman asrama putri. Ahad, 26 Juli 2020.
Acara yang bertempat di Lengkok Al-Khairat Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba ini dihadiri oleh ratusan walisantri beserta anak-anak mereka yang akan diserahkan untuk nyantri di Ponpes Al-Madani.
Tuan Guru Fauzan (sapaan akrabnya) mengatakan bahwa Ponpes Al-Madani selalu terbuka kepada seluruh masyarakat dimanapun berada, Al-Madani sudah dihibahkan untuk Ummat. Sehingga Ponpes Al-Madani merupakan milik bersama.
“Ponpes Al-Madani merupakan milik kita bersama, kelebihan Al-Madani merupakan kelebihan bapak ibu semua dan kekurangan Al-Madani juga kekurangan bapak ibu sekalian, mari kita bangun pondok kita ini untuk melahirkan anak yang berilmu, berakhlak dan sebagai generasi qur’ani ” Ungkapnya
Ia menambahkan bahwa dalam berjuang, perlu memperhatikan beberapa hal dan menjadikannya sebagai prinsip. Pertama harus kompak. Setiap anggota dari organisasi perlu saling mendukung dan menguatkan antar satu dengan yang lain. Tidak boleh berjalan sendiri. Semua anggota harus taat pada keputusan bersama.
“Bila anaknya berhasil melewati tantangan, bila orang tuanya berhasil melewati tantangan, bila Al-Madani dalam hal ini pembina dengan sistem yang dimilikinya berhasil melewati tantangan, bila 3 aspek kesungguhan ini (Santri, Orang tua, Guru) memiliki semangat yang sama, bisa melewati cobaan dan tantangan, maka tidak ada kata lain kecuali anak kita akan mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan,” jelasnya
Kedua, berjuang harus tahan banting dan tangguh. Dia mencontohkan Presiden Turky, Recep Tayyib Erdogan yang dengan berani menyulap Hagia Sophia yang sebelumnya dijadikan museum menjadi masjid.
“Dia kalau berbicara, presiden negara-negara besar juga gentar. Dia mampu berdiplomasi dengan sangat baik, dia mampu mengubah negaranya yang sangat hancur dari sisi ekonomi, sosial, politik dan disegala aspek lainnya disulap menjadi negara yang maju, makmur dan disegani ditengah percaturan dunia. Dan sisi yang lain beliau sangat fasyih membaca Al-Qur’an ” ungkapnya.
“Saya membayangkan generasi-generasi kita, saya bermimpi, kalau anak-anak kita yang kita antar hari ini ke Ponpes Al-Madani ada di antara mereka, bahkan semuanya, mereka yang hafal 30 juz al-qur’an ini terinspirasi oleh Presiden Erdogan. Lalu mereka hadir ditengah-tengah masyarakat menjadi pembela, menjadi pendorong kemajuan, tapi disatu titik mereka juga penghafal dan pemangku Al-Qur’an,” Imbuhnya
Ketiga, berjuang juga harus siap dengan caci dan maki. “Dalam berjuang, seringkali ada orang-orang yang dengki. Untuk itu, kita harus siap untuk menghadapinya. Selama itu berdasarkan keputusan bersama dan demi kemaslahatan umat, jangan takut. Harus terus maju. Jangan mundur sedikitpun” Tutupnya (Isk)