Pejuangmuda.com – Apa yang ada di benakmu jika mendengar kata “peneliti”? Tentu saja kita langsung membayangkan sosok jenius yang memiliki segudang pengalaman dan biasanya telah berusia dewasa.
Mematahkan asumsi tersebut, Rishab Jain yang masih berusia 15 tahun ini berhasil mengembangkan mesin pelacak kanker pankreas, lho.
Namun, bukan semata untuk mencapai impian dan cita-citanya saja, Rishab Jain pun memiliki motivasi lain yang sangat menginspirasi anak muda!
Tahukah kamu bahwa kanker pankreas disebut sebagai jenis kanker yang paling mematikan? Beberapa penelitian membuktikan beberapa pasien kanker pankreas memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah.
Hal ini disebabkan karena sel kanker pada pada pankreas sangat susah untuk dideteksi jika dibandingkan dengan organ tubuh lainnya. Sehingga nggak sedikit dokter yang kesulitan untuk mengobati pasien.
Sebagai solusi untuk membantu para dokter yang menangani pasien kanker pankreas, Rishab Jain mempelajari serta meneliti banyak hal hingga mampu mengembangkan sebuah perangkat yang dapat melacak letak pankreas melalui perawatan radioterapi.
Berkat perangkat yang dikembangkan Rishab Jain, maka berbagai risiko yang biasanya terjadi pun akan menjadi menurun, serta nggak menghabiskan banyak waktu. Sinar radiasi akan dengan mudah melacak area pankreas secara akurat dan efisien sehingga hasilnya dari pengobatan tersebut sangatlah efektif.
Perangkat yang memanfaatkan Artificial Intelligence ini awalnya diperkenalkan oleh Rishab Jain pada saat ia menjuarai sebuah kompetisi yang dinamakan “Discovery Education 3M Young Scientist Challenge” di tahun 2018. Di usianya yang saat itu masih 13 tahun, banyak orang yang terkagum dengan ide briliannya.
Memenangkan sebuah kompetisi nggak berarti membuat pelajar asal Portland, Oregon, AS ini cepat merasa puas. Pasalnya, ia akan terus mengembangkan dan menyempurnakan perangkat yang telah ia temukan.
Selain itu, Rishab juga akan menggunakan uang yang didapatkan dari kompetisi untuk mendanai organisasi bernama “Samyak Science Society”.
Organisasi tersebut ditujukan untuk membantu anak-anak kurang mampu yang berkeinginan untuk belajar dunia sains dan teknologi.
Dilansir dari Time.com, Rishab rencananya juga akan melanjutkan kuliah agar dapat maksimal di suatu bidang yang telah ia sukai, serta mampu memaksimalkan potensi dan mencapai impiannya.
“Mungkin aku masih belum menemukan fakultas mana yang akan menjadi tempatku untuk melanjutkan pendidikan, tapi sejauh ini aku akan memilih antara jurusan biomedis atau kedokteran,” ungkapnya. (Sumber : Gadis.co.id)