MENU

Filosofi Bawang Merah dan Bawang Putih | Arul Zain Lombok

Filosofi Bawang Merah dan Bawang Putih

Oleh : Arul Zain LombokPemuda inspiratif Provinsi NTB, Duta Pariwisata Kota Mataram, Founder and CEO Arul Zain Organizer, MC All Event.

Gambar ilustrasi bawang merah, petik hikmah.

Pejuangmuda.com – Mereka yang melihat segala sesuatu berdasar sisi eksoteri (tampak) saja, seperti seseorang yang menguliti struktur bawang merah; dibuka lapisan kulit pertama, masih ada kulit lagi. Lalu dibuka terus hingga tak menemukan apapun, tapi mata terasa pedas dan air mata mengucur deras.

Jangan heran, mereka yang mudah kagum pada sesuatu (melalui pandangan mata), akan mudah menangis karena kecewa di kemudian hari. Sebab ia hanya mengandalkan perkara yang tampak, dan menyepelekan perkara yang tak tampak.

Sedang mereka yang menengok segala sesuatu melalui pandangan esoteri (tak tampak), ia seperti seseorang yang menguliti struktur bawang putih. Sekali kulit dibuka, ia langsung menemukan esensi hikmah yang bisa dipetik sebagai pembelajaran hidup.

Mereka yang tak mudah kagum pada tampilan visual, lebih kuat mencerna makna hidup. Sebab yang jadi pertimbangan bukan sekadar yang tampak. Tapi sesuatu yang tak tampak pun, benar-benar direnungkan.

Percayalah, mereka yang melihat segala sesuatu hanya bermodal pandangan eksoteri, seperti seseorang yang mengupas bawang merah. Sedang mereka yang melihat dengan pandangan esoteri, seperti mengupas bawang putih.