MENU

Pers Mahasiswa UNHAM Jalin Sinergi Dengan Radio Hamzanwadi

Pejuangmuda.com , Lombok Timur – Pers Mahasiswa Universitas Hamzanwadi melakukan Kunjungan Media ke Radio Hamzanwadi (RHN). Kunjungan ini dalam rangka menambah wawasan para mahasiswa di bidang penyiaran dan produksi, Rabu, 04/03/2020.

Pemilihan RHN sebagai salah satu tujuan kunjungan ini oleh Pembina Pers Mahasiswa Hamzanwadi, Ramli Akhmad, M.Pd mengatakan RHN merupakan media penyiaran swasta di Lotim yang masih eksis dan dekat dengan kampus.

“RHN ini salah satu penyiaran yang cukup tua dan sampai saat ini masih eksis di tengah kompetisi media online yang cukup pesat.” Katanya

Nampaknya, peserta terlihat antusia saat mendapat tambahan informasi terkait proses produksi dan tentang dunia penyiaran radio yang saat ini jumlahnya semakin sedikit.

Pak Darwil selaku narasumber sekaligus perintis dan penyiar pertama di RHN menyampaikan keterbukaannya dalam menerima mahasiswa yang ingin menggali informasi lebih dalam. Sehingga tak tanggung-tanggung Darwil memberi ulasan informasi mengenai RHN mulai dari embrio terbentuknya sejak 20 tahun silam sampai dengan keeksistensiannya saat ini.

Photo dokumentasi pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Hamzanwadi

“RHN adalah radio swasta yang berdiri dibawah naungan YPPH NW Pancor dengan program unggulan dakwah. Bahkan TGB. Dr. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A ketika awal pulang dari Cairo-Mesir banyak dikenal masyarakat melalui radio ini” Ungkapnya

Hingga kini Radio Hamzanwadi memiliki 2 ruang, diantaranya ruang penyiaran dan ruang produksi. Ada 8 crew, dengan metode kerja shift yang stay on air dari subuh hingga 22.00 malam.

“Konten syiar berisi dakwah, informasi seputar Lotim dan hiburan dengan mengambil sumber dari berbagai media online.” tambahnya.

Ditengah perkembangan zaman globalisasi masa kini, teknologi semakin canggih yang tentunya sangat mempengaruhi peminat radio, walaupun begitu Darwil melanjutkan radio ini tidak akan pernah tutup, selama frekuensinya masih tetap ada. Sebab, radio punya keunggulan yang tidak ada di media lain.

“Radio tidak bisa diganti, radio bisa didengar sambil duduk-duduk, tidur santay, sambil nyetir, sedangkan TV, koran dan medsos tidak bisa” terangnya.