MENU

Ummi Rohmi Terima Pengurus AMSI NTB, Bahas Peran Pers dalam Pembangunan Daerah

Mataram, Pejuangmuda.com – Jajaran pengurus wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah NTB menggelar silaturahim bersama Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (20/2), di ruang tamu Wakil Gubernur NTB.

Dalam pertemuan tersebut asosiasi perusahaan media di NTB itu berkomitmen mendukung segala program pemerintah daerah.

“Kita berharap semua masyarakat memahami dan turut ambil bagian dalam program pemerintah. Salah satunya dari peran media,” ujar Ketua PW AMSI NTB, TGH Fauzan Zakaria Amin di depan Ummi Rohmi.

Owner dari media online gerbang.co.id itu juga berharap peran pemerintah media bersinergi dengan perusahaan media, khususnya yang tergabung dalam AMSI NTB. Sebab kata Fauzan, peran media masih sangat vital dalam membangun opini publik.

Jajaran pengurus wilayah Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah NTB menggelar silaturahim bersama Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

“Meningkatkan profit adalah salah satu misi perusahaan media. Namun selain itu media juga memiliki kewajiban moril untuk mendukung percepatan pembangunan daerah maka sinergi dan kolaborasi antara media dengan pemrintah menjadi sangat urgent. Kami siap mengawal percepatan pembangunan NTB,” tukasnya.

Selain itu dia juga menegaskan untuk merangkul semua pihak dalam rangka bersama-sama memerangi informasi hoax dalam rangka menguatkan ketahanan informasi nasional.

“Kita perlu berkontribusi bersama juga untuk menjaga ketahanan informasi nasional dengan cara brsama-sama peduli untuk memerangi segala informasi hoax,” ajak pria yang akrab disebut Tuan Guru Milenial itu.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj. Rohmi Djalilah mengaku sangat mendukung terobosan yang akan dilakukan AMSI NTB. Menurut dia, peran media sangat strategis membantu pembangunan di NTB.

“Yang penting komunikasi jalan. Bangun NTB, tidak bisa hanya satu dua orang, tapi semuanya tentu dengan peran masing-masing,” ujar Umi Rohmi.

Di sisi lain dia berharap peran penting media agar menjaga kode etik jurnalistik. Sehingga tidak ada lagi media massa yang menyebarkan informasi hoax, ujaran kebencian dan provokasi.

“Judul beritanya boleh nyeleneh, tapi tetap dikontrol,” katanya. (*)