MENU

Positif dan Negatif Itu Bermanfaat | Ishak Baedhowi

Kata positif dan Negatif sama-sama bermanfaat untuk kemajuan kita.

Oleh : Ishak BaedhowiMahasiswa semester 6 program studi Teknik Informatika Universitas Hamzanwadi Pancor, Founder TBM Laskar Tambora

Pejuangmuda.com – Kenali orang lain, engkau akan mengenali dirimu. Atau kenali dirimu engkau akan kenal orang lain. Saat kita mengenal orang lain, kita melihat ada kelebihan dan kekurangan. Keduanya melekat pada setiap orang. Ternyata hal serupa juga ada pada diri kita.

Jadi kelebihan dan kekurangan memang sudah menjadi kekayaan manusia. Disaat merasakan ada kelebihan, hendaknya disyukuri. Bila perlu dikembangkan agar maksimal. Banyak orang kurang memperhatikan ini, kelebihan diri diabaikan. Akibatnya, potensi tidak berkembang dengan baik bahkan terkubur dalam.

Banyak diantara kita yang belajar di sekolah ataupun kampus, tetapi hanya sebagai pendengar setia yang tidak ada kreativitas. Padahal seperti kata peribahasa Cina, “Guru adalah pinta, anda sendiri yang harus masuk.” Artinya, setelah mengetahui potensi diri hendaknya dikembangkan agar lebih luas dan ahli.

Begitu juga disaat menemukan kekurangan diri, tidak perlu disesali. Karena penyesalan kekurangan sama artinya dengan menambah kekurangan baru. Menyesali kekurangan diri bukan solusi.

Orang yang selalu menyesali kekurangan dirinya, tidak akan ada jalan keluar kecuali bertambah-tambah penyesalan nya. Idealnya, dengan mengetahui kekurangan diri segera memperbaikinya, dan mencari potensi lain. Jadi positif dan negatif itu ada manfaatnya bagi kehidupan.

Jangan Takut Salah!
Orang kalau bisa jangan melakukan kesalahan. Sebab, dengan melakukan kesalahan harga diri jatuh. Berhati-hati terkadang masih terpeleset juga. Disisi lain, melakukan kesalahan sebenarnya merupakan proses belajar. Dari sana kita akan menyadari kelemahan, mencari jawaban, sekaligus memperbaiki diri. Jangan sampai hidup kita selalu dihantui perasaan takut salah. Jika hal ini terus menerus menjangkiti, ini menjadi kesalahan baru. Kesalahan besar yang dilakukan seseorang adalah takut melakukan kesalahan.

Dengan perasaan takut salah ini kita tidak berani melangkah, tak ada inovasi, apalagi melakukan uji coba.

Yang penting, jika kita melakukan kesalahan, dicari mengapa itu bisa terjadi. Nepoleon Hill menulis, diantara sumber kesalahan adalah : tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, tidak memiliki ambisi untuk meningkatkan taraf hidup, tidak memiliki pendidikan yang cukup, tidak disiplin, pengaruh lingkungan, suka menunda pekerjaan, kepribadian yang negatif dll.